Kamis, 08 April 2010

CAFTA telah Dimulai

CAFTA telah Dimulai

Metrotvnews.com, Jakarta: Tahun Baru 2010 menandai diberlakukannya Perjanjian Perdagangan China - ASEAN (China - ASEAN Free Trade Area, CAFTA). Dengan kesepakatan ini, maka barang-barang antarnegara China dan ASEAN akan saling bebas masuk dengan pembebasan tarif hingga nol persen.

Sejumlah pengusaha menilai, sektor usaha kecil dan menengah akan tergilas karena serbuan barang-barang murah dari China. Dengan kesepakatan itu, sedikitnya delapan sektor industri Indonesia meminta penundaan CAFTA. Kedelapan sektor ialah, sektor industri besi dan baja, tekstil dan produk tekstil, sektor kimia nonorganik, sektor elektronik, sektor furniture, sektor alas kaki, sektor petro kimia, serta sektor makanan dan minuman.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Cahyono. Dengan adanya CAFTA, serbuan produk China akan membikin pangsa pasar furnitur Indonesia turun hingga 50 persen, karena harga furnitur China lebih murah sekitar 20 persen.

Kendati ditolak, pemerintah tetap bergeming. Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, strategi untuk menghadapi perdagangan bebas bukan dengan menunda melainkan dengan memperkuat industri dalam negeri. Ini berguna untuk menghadapi produk-produk China.

Pemerintah berjanji membantu sektor industri yang rentan kesulitan bersaing dengan produk China. Selain itu, hambatan nontarif juga akan diterapkan, berupa standardisasi produk impor masuk. Untuk 2010. CAFTA berlaku bagi enam negara ASEAN, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Brunei Darussalam. Sementara untuk Laos, Kamboja, Myanmar, dan Vietnam akan berlaku 2015 mendatang. (*****)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar